Peralatan yang dibutuhkan untuk Mendaki Gunung Semeru
Mendaki
gunung pada awalnya dilakukan oleh para pencinta alam. Namun seiring
dengan perkembangan zaman, mendaki gunung sekarang sudah menjadi trend
yang cukup populer.
Mendaki gunung biasa dilakukan secara
berkelompok, walaupun ada juga yang mendaki gunung secara solo. Biasanya
satu kelompok terdiri dari min 3 orang atau disesuaikan dengan
kapasitas tenda.
Kegiatan mendaki gunung sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun baru populer belakangan ini karena film 5cm yang cukup fenomenal.
Film
5cm adalah film yang berkisah tentang petualangan dari 5 sekawan
mendaki Gunung Semeru. Dalam film itu ditunjukan kalau mendaki gunung
tidaklah terlalu sulit. Tanpa persiapan berarti, mereka bisa mencapai
puncak Semeru yang notabene merupakan puncak tertinggi di Pulau Jawa.
Namun
sebenarnya naik gunung tidaklah semudah dan sesimple yang ditunjukkan
dalam film 5cm. Kamu harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum mulai
mendaki. Ingat, kamu akan berada di alam bebas, disana tidak ada dokter
atau orang tua yang siap sedia menolong kalau terjadi apa-apa.
Penolong
kamu di alam bebas hanyalah diri sendiri, teman dan Tuhan semata.
Tentunya setiap gunung biasanya menyediakan relawan untuk membantu dan
mengawasi. Namun kamu tidak bisa hanya berharap pada mereka.
Tahukah kamu, proses datangnya pertolongan jika terjadi kecelakaan?
Anggaplah
temanmu mengalami gejala hypotermia pada pukul 1 dini hari ketika
sedang berada di tempat camp pada ketinggian 1500mdpl.
Jika
masalah itu tidak bisa kamu selesaikan sendiri, berarti kamu harus
meminta bantuan dari pendaki lain atau para relawan yang berada di pos
pendakian.
Seandainya kawan-kawan pendaki tidak ada yang bisa membantu, maka tinggal tersisa 3 pilihan:
- Kamu turun untuk memanggil bantuan
- Kamu bawa turun temanmu yang sakit
- Kamu diamkan temanmu
Tentunya sebagai manusia yang memiliki hati nurani, kamu pasti akan memilih opsi 1 dan 2.
Berarti
kamu harus turun gunung dengan atau tanpa membawa temanmu, lalu
menelusuri jalanan hutan gelap dan dingin. Tidak hanya itu, bagaimana
jika cuaca saat itu sedang hujan lebat?.
Perlengkapan Mendaki Gunung
Karena
itulah, perlengkapan dan persiapan mendaki yang matang harus disiapkan
sebelumnya sehingga tidak terjadi hal-hal seperti diatas.
Perlengkapan mendaki gunung dibagi menjadi 2, yaitu persiapan pribadi dan persiapan kelompok:
Perlengkapan
pribadi adalah perlengkapan yang wajib dibawa oleh setiap anggota
pendakian. Karena sifatnya pribadi, akan sangat menyusahkan jika kamu
tidak membawa salah satu saja dari perlengkapan ini. Ga mungkin kan
tiba-tiba kamu bilang
eh bro, pinjem kolor lu dong, kolor gw ketinggalan dirumah nih.
Tentunya
selain merepotkan, hal ini dapat berakibat tumbuhnya gosip tidak sedap
diantara kalian, apalagi mengingat isu LGBT yang sedang santer
belakangan ini.
Perlengkapan apa sajakah yang harus dibawa? Simak daftar perlengkapan pribadi berikut ini:
1. Carrier
Carrier atau tas gunung merupakan perlengkapan wajib yang berfungsi
untuk membawa semua barang bawaan serta perlengkapan lainnya dalam
mendaki gunung.
Dibandingkan dengan tas biasa, tas gunung
berukuran sangat besar. Tas yang disebut carrier berukuran 45 liter, 65
liter, 75 liter dan bahkan bisa diatas 100 liter.
Namun
kamu tidak perlu khawatir, kalau bawaanmu tidak banyak dan gunung tidak
terlalu tinggi, kamu cukup membawa daypack yang berukuran maksimal 30
liter.
Tentunya walau kamu membawa daypack, teman satu teammu
tetap harus ada yang membawa carrier, karena tenda, peralatan masak dan
bahan makanan tidak akan muat jika dibawa dalam daypack.
Jumlah
anggota yang membawa carrier disesuaikan dengan banyaknya bawaan. Jika
kelompokmu berjumlah besar dan membutuhka 3 tenda, maka sebaiknya
minimal membawa 3 carrier berukuran besar.
Tas gunung sebaiknya
terbuat dari bahan yang kuat. Bayangkan kalau tali tas kamu putus
ditengah perjalanan mendaki, pasti akan sangat merepotkan bukan?
Karenanya berhati-hatilah dalam memilih tas gunung, salah-salah malah
kamu gagal naik gara-gara tas rusak.
Bahan yang biasa digunakan untuk membuat tas gunung ada 4, yaitu:
- Polyester Nylon 750 Pu Nylon
Bahan
ini merupakan bahan favorit bagi tas yang mengandalkan kuailtas bahan
karena memiliki kandungan serat besar, tipis, ringan dan waterproof.
- Super Bride
Bahan tas ini memiliki kualitas kurang bagus karena memiliki serat yang besar dan kasar.
- Kanvas
Bahan
kanvas sudah terkenal akan keawetannya. Bahan ini tahan terhadap segala
medan dan cuaca karena memiliki serat kain yang kuat.
- Condura
Bahan
ini juga memiliki kualitas dan keawetan luar biasa, terbukti dari
banyaknya tas export dan import yang menggunakan bahan ini.
Selanjutnya, kamu juga harus memperhatikan torso pada carrier. Jangan silau dengan merek dan harga, utamakan torso yang sesuai.
Gampangnya, torso adalah panjang sebagian tulang belakangmu yang digunakan dalam menyangga carrier.
Perlu diperhatikan bahwa tinggi badan tidak mempengaruhi torso, sebagai contoh saya yang memiliki tinggi 175cm memakai torso S.
Perjalanan mendaki yang relatif memakan waktu lama dan membawa beban
berat akan terasa sangat menyakitkan jika peyangga beban carrier sakit
ketika dipakai.
Kabar baiknya, kamu tidak perlu pusing memikirkan
cara membedakan bahan-bahan tersebut. Kamu cukup membeli tas dengan
merek-merek besar yang terpercaya.
Kalau kamu masih bingung untuk
memilih merek yang terpercaya, kamu tinggal cek harganya saja. Ada harga
ada kualitas, tas mahal biasanya berkualitas bagus.
2. Jaket
Jaket adalah perlengkapan mendaki yang berguna untuk melindungi tubuh
dari serangan cuaca dan suhu. Jaket yang bagus dapat menolak suhu
dingin dari luar sekaligus mengeluarkan panas di dalam tubuh.
Jika
jaket kamu ketinggalan, kamu bisa coba meminjam jaket pada temanmu,
namun kalau temanmu tidak bisa meminjamkan, sebaiknya kamu urungkan niat
kamu untuk mendaki.
Keberadaan
jaket sangatlah penting dibanding perlengkapan lainnya. Kenapa begitu?
Karena kasus kematian pendaki paling banyak disebabkan oleh hypotermia.
Hypotermia adalah kondisi dimana mekanisme tubuh mengalami drop dan
kesulitan untuk mengatur suhu tubuh dalam mengatasi tekanan suhu dingin
disekitarnya.
Hypotermia terjadi ketika suhu tubuh inti manusia
jatuh jauh dibawah suhu tubuh normalnya. Hal ini dapat dengan mudah
menimpa orang yang terkena angin dingin dalam keadaan basah yang terlalu
lama.
Kondisi ini sering dijumpai khususnya oleh para pendaki
gunung. Awalnya penderita hypotermia akan menggigil karena mengalami
penurunan suhu tubuh secara drastis. Menggigil adalah upaya tubuh untuk
menghangatkan diri.
Menggigilnya
tubuh membutuhkan energi, jika energi sudah habis, maka tubuh tidak
akan menggigi lagi.Saat tubuh sudah berhenti menggigil, itu tandanya
tubuh sudah memasuki kondisi kritis yang jika tak tertolong dapat
berakibat pada kematian.
Sebaiknya kamu memilih jaket waterproof
atau jaket tahan air untuk digunakan dalam perjalanan mendaki gunung.
Jaket waterproof berbeda dengan jas hujan.
Bahan yang digunakan
pada jas hujan membuat air dari luar tidak bisa masuk begitupun dengan
suhu dari dalam yang tidak bisa keluar, ini menimbulkan efek panas/gerah
saat dipakai.
Untungnya jaket gunung waterproof memiliki lapisan
membran khusus yang membuat air dari luar tidak dapat masuk tapi suhu
tubuh bisa keluar, yang membuat jaket gunung relatif tidak panas saat
dipakai. Karena itulah, jaket jenis ini menjadi favorit bagi para
pendaki.
Kelemahan dari jaket gunung adalah lapisan membran yang
digunakan bisa rusak, jika membran rusak, maka kemampuan waterproof
jaket akan hilang.
Setelah membaca penjelasan di atas, mungkin akan timbul pertanyaan
Perlukah membawa jas hujan jika sudah memakai jaket waterproof?
Tentu perlu, jas hujan tetaplah penting, pada awalnya saya juga berpikiran demikian namun pengalaman mengajarkan sebaliknya.
Jika
kamu memakai jaket waterproof saat hujan, memang air tidak tembus, tapi
jangan lupa jaket yang kamu kenakan akan menjadi basah,dan itu
sangat-sangat fatal mengingat hipotermia menjadi sebab kematian paling
besar bagi para pendaki.
3. Sepatu Gunung
Medan
pendakian bisa berupa pasir, lumpur, batu-batuan, akar dan genangan
air. Karenanya, memilih sepatu atau sendal gunung juga tidak boleh
sembarangan.
Sepatu atau sendal gunung yang baik haruslah memiliki
pijakan solid dan mencengkram tanah. Pijakan solid membantu mengurangi
resiko terpeleset ketika mendaki.
Sepatu gunung juga ada yang
waterproof. Kurang lebih sama penjelasannya seperti jaket waterproof, oh
iya membran waterproof bisa rusak jika kena detergen, jadi disarankan
mencuci tanpa sabun.
Bahan waterproof maupun non waterproof baik
sepatu maupun jaket memiliki keunggulannya masing-masing. Kalau boleh
jujur, sebenarnya bahan waterproof bukan berarti tidak bisa ditembus
air, hanya saja daya tahan terhadap terpaan air sangat lama sehingga
seakan akan tahan air.
Namun jika anda mencoba menahan air dengan jaket atau sepatu waterproof, pasti lama kelamaan air tetap akan masuk.