Minggu, 17 Februari 2019


Dampak Positif Mendaki Gunung Bagi Kesehatan Jiwa

Pemandangan yang indah, melihat awan, kabut, dan bentangan rasi bintang yang terlihat jelas didepan mata, itulah salah satu keindahan ketika mendaki gunung. Meski dilalui dengan rasa lelah yang teramat sangat, banyak manfaat yang bisa kita dapat ketika melakukan pendakian. Tak hanya kebugaran fisik namun juga kesehatan mental dapat terjaga. Berikut adalah manfaat melakukan pendakian bagi kesehatan jiwa :

Mengurangi Stres
Sama seperti kegiatan outdoor lain, kegiatan mendaki juga dapat menghilangkan stres dari beban kerja maupun tugas sekolah yang menumpuk. Dengan melakukan pendakian akan dapat mengurangi segala penat dari rutinitas kita. Menurut penelitian, melakukan perjalanan di hutan selama 90 menit dapat membuat seseorang lebih rileks dan lebih tenang.

Memori Lebih Kuat
Aktifitas fisik dapat membawa perubahan positif bagi otak, sebagai contoh dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan menajamkan kemampuan berfikir. Jika kamu tidak suka olahraga, dengan sekedar melakukan jalan santai atau hiking ringan di gunung - gunung yang tidak terlalu tinggi dapat menjadi salah satu alternatif yang menyenangkan.

Membuat Bahagia
Aktifitas fisik yang mengeluarkan keringat, seperti mendaki, akan menimbulkan rasa semangat di kemudian hari. Durasi mendaki yang panjang, bertenda, dan melihat sunset akan menimbulkan rasa bahagia bagi yang menjalaninya.

Lebih Kreatif
Dengan hilangnya beban setelah mendaki akan menimbulkan efek yang positif dalam menjalani aktifitas sehari - hari. Beban yang sebelumnya menumpuk diotak menjadi hilang karena kegiatan hiking. Hal tersebut akan menambah tingkat kreatifitas seseorang meningkat dalam berkreasi.

Senin, 21 Januari 2019

CARA BERTAHAN HIDUP KETIKA TERSESAT DI GUNUNG

Cara bertahan hidup ketika tersesat di gunung 

tersesat

Tidak ada yang mau tersesat di Gunung. Namun seringkali karena kehilangan arah, kecelakaan pesawat hingga bencana alam, seseorang harus bertahan di gunung. Bukan perkara mudah untuk tetap bertahan hidup hingga selamat atau diselamatkan tim SAR.
Orang yang bertahan hidup dinamakan survivor. Sedang tindakan bertahan hidup di alam bebas dinamakan survival.
S = Sadari sungguh-sungguh situasimu
U = Untung-malang tergantung ketenanganmu
R = Rasa takut dan panik harus dikuasai
V = Vakum atau kekosongan isilah segera
I = Ingatlah dimana kau berada
V = Viva (hidup), hargailah dia
A = Adat istiadat setempat perlu ditiru
L = Latihlah dirimu dan belajarlah selalu
Tindakan pertama yang harus dilakukan survivor adalah membuat tanda-tanda agar dikenali Tim SAR. Bisa dengan api, pantulan kaca, suara peluit atau tanda di tanah yang bisa terlihat dari udara.
Tanda morse internasional untuk meminta pertolongan adalah SOS ( ). Tiga kali tiupan peluit pendek, tiga kali tiupan panjang kemudian tiga kali tiupan pendek. “Tut tut tut, tuuuut tuuuuut tuuuut tut tut tut.
Setelah itu carilah air. Tanpa air, manusia hanya bisa bertahan hidup tiga hari. Hanya dengan minum tanpa makan, manusia bisa bertahan hidup 7-13 hari. Untuk makanan, hati-hati dengan tumbuhan yang beracun. Sumber makanan dari binatang jauh lebih aman. Potong sepertiga bagian tubuh ular pada bagian kepala, kemudian buang. Sisanya aman dimakan, sumber makanan biasanya apa yang dimakan binatang juga boleh dimakan manusia, namun lebih baik kita kenali baik-baik jenis tumbuhan yang bias dimakan atau tidak, hindari jamur sebagai sumber makanan.
Jika kita tersesat digunung selain tindakan diatas yang bias kita lakukan mencoba mendaki ke puncak gunung/bukit, mengapa? Karena lingkup di puncak lebih sempit jadi peluang ditemukan lebih besar.
buat bivak dan Buatlah api dimalam hari, Api bisa menjauhkan binatang buas, menahan dingin dan


.Bivak-ponco

 Menimbulkan perasaan aman Kesimpulanya sebelum ke alam bebas kita persiapkan perlengkapan dengan matang (korek api,pisau/parang,peluit,p3k,kompas,senter dan alat keselamatan lain jangan terlupakan), seandainya tersesat jangan panik dan kuasai diri, dan sebisa mungkin jangan tersesat.

CARA MENGHINDARI DEHIDRASI KETIKA MELAKUKAN PENDAKIAN GUNUNG

7 Cara Menghindari Dehidrasi Ketika Melakukan Pendakian ke Gunung

      

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan gula-garam dalam tubuh terganggu dan tubuh tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Dalam kondisi yang demikian, akan sulit bagi seorang pendaki untuk melanjutkan aktivitas pendakiannya.

Dehidrasi yang dialami oleh seorang pendaki biasanya disebabkan beberapa hal berikut :

Berkeringat secara berlebihan

Menderita diabetes

Menderita penyakit tertentu seperti Gastroenteritis ( peradangan usus kecil dan lambung ) yang mengakibatkan diare dan muntah sehingga kadar cairan dalam tubuh berkurang

Diare atau muntah yang cukup parah


Pada umumnya seorang pendaki gunung yang mengalami dehidrasi akan merasa kelelahan dan haus karena berkurangnya kandungan normal air dalam tubuh.

Untuk menghindari dehidrasi yang lebih parah, perlu bagi seorang pendaki untuk mengenali gejala-gejala dehidrasi berikut ini :

Mulut kering

Lelah dan mengantuk

Kehausan

Kulit kering

Konstipasi ( sembelit )

Sakit kepala

Ketika seorang pendaki mengalami gejala-gejala tersebut pada saat melakukan aktivitas pendakian, tentunya akan mengganggu aktivitas bahkan bisa lebih berbahaya lagi apabila tidak segera diatasi.

Untuk itu, penting bagi para pendaki gunung untuk mengetahui bagaimana menghindari dehidrasi saat melakukan pendakian :

1. Cukup minum air sebelum melakukan aktivitas fisik
Jika anda berencana melakukan pendakian, penting bagi tubuh untuk mendapatkan asupan cairan yang cukup sebelum melakukan aktivitas pendakian. Hindari minuman beralkohol karena alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan mempengaruhi aktivitas tidur. 4 jam sebelum aktivitas pendakian, minumlah air putih sebanyak 500-600 ml. Kemudian 10-15 menit sebelum memulai pendakian sebaiknya minum 250-300 ml air.

2. Minumlah sedikit demi sedikit secara teratur
Pada saat melakukan pendakian rasa haus menandakan bahwa sudah banyak cairan yang dikeluarkan tubuh dan harus diganti. Ketika haus, orang cenderung akan meneguk banyak air agar haus cepat hilang. Padahal minum air yang terburu-buru justru tidak bagus karena bisa tersendak dan menimbulkan kembung. Minum banyak air dalam sekali teguk juga dapat meningkatkan pengeluaran urin yang bisa memperlambat proses rehidrasi.

3. Minumlah air dingin yang lebih mudah diserap tubuh
Mengonsumsi air dingin dapat meningkatkan waktu dalam melakukan aktivitas fisik hingga 11 % dibandingkan dengan konsumsi air hangat. Hal ini dapat terjadi karena konsumsi air dingin yang lebih mudah diserap tubuh dapat meningkatkan volume air di dalam tubuh jika dibandingkan ketika kita mengonsumsi ar hangat.

4. Hindari air yang mengandung gula
Air yang mengandung gula akan menghalangi kemampuan tubuh dalam menyerap cairan. Selain itu, karena tingginya kadar gula tubuh akan menghasilkan banyak urine dengan tujuan membuang glukosa. Karena terlalu sering buang air kecil, maka tubuh beresiko mengalami dehidrasi.

5. Tempatkan botol minum pada lokasi yang mudah dijangkau selama pendakian
Air minum merupakan hal yang paling diperlukan saat melakukan pendakian. Oleh karena itu botol minum perlu ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau sehingga kita tidak perlu membongkar ransel ketika kehausan. Membongkar ransel juga membutuhkan tenaga yang akan membuat kita semakin kelelahan dan kehausan, itulah kenapa kita harus menempatkan botol minum pada lokasi yang mudah dijangkau.

6. Atur waktu minum paling tidak 8 ons atau 236 mililiter per 0,5 jam
Agar tidak mengalami dehidrasi, sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Asupan cairan saat mendaki bertujuan untuk mengembalikan cairan tubuh atau rehidrasi. Untuk itu minum air setidaknya 100-200 ml setiap 30 menit sekali dianjurkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

7. Jangan minum alkohol atau kafein, karena akan meningkatkan kegiatan urine sehingga tubuh akan kehilangan cairan lewat urine
Alkohol dan kafein bersifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine. Karena seringnya buang air kecil tubuh akan kehilangan cairan lewat urine, sehingga mengonsumsi dua minuman ini membuat tubuh lebih sulit untuk mempertahankan kadar cairan.

Demikianlah informasi mengenai cara menghindari dehidrasi. Mengetahui gejala dan cara menanggulangi akan dapat menyelamatkan diri dan teman anda ketika melakukan aktivitas luar ruangan.

7 LOKASI PALING POPULER DI GUNUNG SEMERU

7 Lokasi paling populer di Gunung Semeru, pendaki pasti tahu!

 Salah satu tujuan favorit pendaki di Indonesia adalah Gunung Semeru (3.676 mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur. Gunung dengan puncak tertinggi di Pulau Jawa ini memiliki panorama alam yang menakjubkan. Karenanya, banyak pendaki yang ingin mencapai puncaknya.

Untuk mendaki Semeru, bagi pendaki luar kota biasanya akan ke Malang menggunakan kereta api dengan tujuan Stasiun Kota Baru Malang. Banyaknya pendaki yang menggunakan alat transportasi kereta api menjadikan stasiun ini selalu penuh pendaki tiap akhir pekan.
Dari stasiun, pada pendaki meneruskan perjalanan ke Tumpang di Malang. Ini tempat para pendaki melakukan persiapan terakhir sebelum pendakian ke Semeru.

Selama pendakian, para pendaki akan disuguh panorama alam yang menakjubkan. Ada beberapa tempat yang paling populer di Semeru karena keindahannya. Berikut ini tempat-tempat yang paling populer itu.

 1. Ranu Pani

 Hasil gambar untuk RANU PANE
Ranu Pani sebuah danau di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ranu Pani adalah bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Nah, di tempat ini start awal melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Perijinan pendakian terdapat di Pos Ranu Pani, yang udah pernah ke Semeru pasti tahu kan.

 2. Ranu Kumbolo

Hasil gambar untuk RANU KUMBOLO
Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau air tawar yang
 terletak di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Danau ini mempunyai luas area sekitar 15 hektar. Bagi para pendaki, Ranu Kumbolo adalah tempat yang tidak asing lagi, di tempat ini pemandangannya yang begitu indah. Danau ini merupakan tempat transit bagi mereka yang akan melanjutkan perjalanan untuk mendaki puncak Mahameru di Gunung Semeru.

 3. Tanjakan Cinta

 Hasil gambar untuk tanjakan cinta gunung semeru         
Tanjakan Cinta merupakan jalan setapak menuju bukit, dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Letaknya tepat setelah Ranu Kumbolo menuju Oro-oro Ombo. Saat melewati Tanjakan Cinta, para pendaki diimbau untuk tidak menoleh ke belakang. Kalau menoleh, konon kamu akan putus cinta! Boleh percaya, boleh tidak loh.

 4. Oro-oro Ombo

 Hasil gambar untuk oro oro ombo gunung semeru
Ini merupakan salah satu spot favorit pendaki berfoto. Di tempat ini pendaki disugi pemandangan berupa padang savana yang sangat luas. Uniknya, padang savana ini pada musim tertentu akan tampak berwarna ungu karena bunga lavender yang bermekaran. Sebuah lokasi sempurna untuk berfoto.

 5. Kalimati

 Hasil gambar untuk kalimati gunung semeru   
 Tempat ini merupakan lokasi transit para pendaki sebelum menuju puncak Semeru atau Summit Attack. Kalimati berasal dari nama sebuah sungai/kali yang tidak berair. Aliran air hanya terjadi apabila musim hujan, aliran menyatu dengan aliran lahar Semeru. Daerah ini merupakan padang rumput dengan tumbuhan semak dan hamparan edelweis seluas 20 ha.

 6. Arcapadha

 Hasil gambar untuk arcopodo gunung semeru     
Arcapada merupakan titik sebelum menuju puncak Semeru. Kata Arcaphada berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti tempat arca. Ini merupakan arca yang berada di tempat tertinggi di Jawa. Hanya sedikit pendaki yang beruntung bisa menemukan arca ini.

7. Mahameru

 Hasil gambar untuk mahameru     
 Puncak Semeru yang biasa didaki adalah Puncak "Mahameru". Dari puncak ini akan terlihat kawah yang disebut "Jonggring Saloko" dan yang uniknya setiap 10-15 menit sekali menyemburkan batuan vulkanis dengan didahului asap yang membumbung tinggi. Tidak sedikit para pendaki bersujud syukur telah sampai menginjakkan kaki di puncak tertinggi di Pulau Jawa ini.

PERALATAN UNTUK MENDAKI GUNUNG SEMERU

Peralatan yang dibutuhkan untuk Mendaki Gunung Semeru
 Mendaki gunung pada awalnya dilakukan oleh para pencinta alam. Namun seiring dengan perkembangan zaman, mendaki gunung sekarang sudah menjadi trend yang cukup populer.
Mendaki gunung biasa dilakukan secara berkelompok, walaupun ada juga yang mendaki gunung secara solo. Biasanya satu kelompok terdiri dari min 3 orang atau disesuaikan dengan kapasitas tenda.
Kegiatan mendaki gunung sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun baru populer belakangan ini karena film 5cm yang cukup fenomenal.
Film 5cm adalah film yang berkisah tentang petualangan dari 5 sekawan mendaki Gunung Semeru. Dalam film itu ditunjukan kalau mendaki gunung tidaklah terlalu sulit. Tanpa persiapan berarti, mereka bisa mencapai puncak Semeru yang notabene merupakan puncak tertinggi di Pulau Jawa.
Namun sebenarnya naik gunung tidaklah semudah dan sesimple yang ditunjukkan dalam film 5cm. Kamu harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum mulai mendaki. Ingat, kamu akan berada di alam bebas, disana tidak ada dokter atau orang tua yang siap sedia menolong kalau terjadi apa-apa.
Penolong kamu di alam bebas hanyalah diri sendiri, teman dan Tuhan semata. Tentunya setiap gunung biasanya menyediakan relawan untuk membantu dan mengawasi. Namun kamu tidak bisa hanya berharap pada mereka.
Tahukah kamu, proses datangnya pertolongan jika terjadi kecelakaan?
Anggaplah temanmu mengalami gejala hypotermia pada pukul 1 dini hari ketika sedang berada di tempat camp pada ketinggian 1500mdpl.
Jika masalah itu tidak bisa kamu selesaikan sendiri, berarti kamu harus meminta bantuan dari pendaki lain atau para relawan yang berada di pos pendakian.

Seandainya kawan-kawan pendaki tidak ada yang bisa membantu, maka tinggal tersisa 3 pilihan:
  1. Kamu turun untuk memanggil bantuan
  2. Kamu bawa turun temanmu yang sakit
  3. Kamu diamkan temanmu
Tentunya sebagai manusia yang memiliki hati nurani, kamu pasti akan memilih opsi 1 dan 2.
Berarti kamu harus turun gunung dengan atau tanpa membawa temanmu, lalu menelusuri jalanan hutan gelap dan dingin. Tidak hanya itu, bagaimana jika cuaca saat itu sedang hujan lebat?.
Photo by: Simon Wijers

Perlengkapan Mendaki Gunung

Karena itulah, perlengkapan dan persiapan mendaki yang matang harus disiapkan sebelumnya sehingga tidak terjadi hal-hal seperti diatas.
via: infopendaki.com
Perlengkapan mendaki gunung dibagi menjadi 2, yaitu persiapan pribadi dan persiapan kelompok:


Perlengkapan Pribadi:
Perlengkapan pribadi adalah perlengkapan yang wajib dibawa oleh setiap anggota pendakian. Karena sifatnya pribadi, akan sangat menyusahkan jika kamu tidak membawa salah satu saja dari perlengkapan ini. Ga mungkin kan tiba-tiba kamu bilang
eh bro, pinjem kolor lu dong, kolor gw ketinggalan dirumah nih.
Tentunya selain merepotkan, hal ini dapat berakibat tumbuhnya gosip tidak sedap diantara kalian, apalagi mengingat isu LGBT yang sedang santer belakangan ini.
Perlengkapan apa sajakah yang harus dibawa? Simak daftar perlengkapan pribadi berikut ini:

1. Carrier

 

Hasil gambar untuk TAS CARRIER

Carrier atau tas gunung merupakan perlengkapan wajib yang berfungsi untuk membawa semua barang bawaan serta perlengkapan lainnya dalam mendaki gunung.
Dibandingkan dengan tas biasa, tas gunung berukuran sangat besar. Tas yang disebut carrier berukuran 45 liter, 65 liter, 75 liter dan bahkan bisa diatas 100 liter.
Namun kamu tidak perlu khawatir, kalau bawaanmu tidak banyak dan gunung tidak terlalu tinggi, kamu cukup membawa daypack yang berukuran maksimal 30 liter.
Tentunya walau kamu membawa daypack, teman satu teammu tetap harus ada yang membawa carrier, karena tenda, peralatan masak dan bahan makanan tidak akan muat jika dibawa dalam daypack.
Jumlah anggota yang membawa carrier disesuaikan dengan banyaknya bawaan. Jika kelompokmu berjumlah besar dan membutuhka 3 tenda, maka sebaiknya minimal membawa 3 carrier berukuran besar.
Tas gunung sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat. Bayangkan kalau tali tas kamu putus ditengah perjalanan mendaki, pasti akan sangat merepotkan bukan? Karenanya berhati-hatilah dalam memilih tas gunung, salah-salah malah kamu gagal naik gara-gara tas rusak.
Bahan yang biasa digunakan untuk membuat tas gunung ada 4, yaitu:
  1. Polyester Nylon 750 Pu Nylon
  2. Bahan ini merupakan bahan favorit bagi tas yang mengandalkan kuailtas bahan karena memiliki kandungan serat besar, tipis, ringan dan waterproof.
  3. Super Bride
  4. Bahan tas ini memiliki kualitas kurang bagus karena memiliki serat yang besar dan kasar.
  5. Kanvas
  6. Bahan kanvas sudah terkenal akan keawetannya. Bahan ini tahan terhadap segala medan dan cuaca karena memiliki serat kain yang kuat.
  7. Condura
  8. Bahan ini juga memiliki kualitas dan keawetan luar biasa, terbukti dari banyaknya tas export dan import yang menggunakan bahan ini.
Selanjutnya, kamu juga harus memperhatikan torso pada carrier. Jangan silau dengan merek dan harga, utamakan torso yang sesuai.
Gampangnya, torso adalah panjang sebagian tulang belakangmu yang digunakan dalam menyangga carrier.
Perlu diperhatikan bahwa tinggi badan tidak mempengaruhi torso, sebagai contoh saya yang memiliki tinggi 175cm memakai torso S.
 via: sportsmansguide.com
Perjalanan mendaki yang relatif memakan waktu lama dan membawa beban berat akan terasa sangat menyakitkan jika peyangga beban carrier sakit ketika dipakai.
Kabar baiknya, kamu tidak perlu pusing memikirkan cara membedakan bahan-bahan tersebut. Kamu cukup membeli tas dengan merek-merek besar yang terpercaya.
Kalau kamu masih bingung untuk memilih merek yang terpercaya, kamu tinggal cek harganya saja. Ada harga ada kualitas, tas mahal biasanya berkualitas bagus.


2. Jaket

 via: thenorthface.com

Jaket adalah perlengkapan mendaki yang berguna untuk melindungi tubuh dari serangan cuaca dan suhu. Jaket yang bagus dapat menolak suhu dingin dari luar sekaligus mengeluarkan panas di dalam tubuh.
Jika jaket kamu ketinggalan, kamu bisa coba meminjam jaket pada temanmu, namun kalau temanmu tidak bisa meminjamkan, sebaiknya kamu urungkan niat kamu untuk mendaki.
Keberadaan jaket sangatlah penting dibanding perlengkapan lainnya. Kenapa begitu? Karena kasus kematian pendaki paling banyak disebabkan oleh hypotermia. Hypotermia adalah kondisi dimana mekanisme tubuh mengalami drop dan kesulitan untuk mengatur suhu tubuh dalam mengatasi tekanan suhu dingin disekitarnya.
Hypotermia terjadi ketika suhu tubuh inti manusia jatuh jauh dibawah suhu tubuh normalnya. Hal ini dapat dengan mudah menimpa orang yang terkena angin dingin dalam keadaan basah yang terlalu lama.
Kondisi ini sering dijumpai khususnya oleh para pendaki gunung. Awalnya penderita hypotermia akan menggigil karena mengalami penurunan suhu tubuh secara drastis. Menggigil adalah upaya tubuh untuk menghangatkan diri.
via: mirror.co.uk
Menggigilnya tubuh membutuhkan energi, jika energi sudah habis, maka tubuh tidak akan menggigi lagi.Saat tubuh sudah berhenti menggigil, itu tandanya tubuh sudah memasuki kondisi kritis yang jika tak tertolong dapat berakibat pada kematian.
Sebaiknya kamu memilih jaket waterproof atau jaket tahan air untuk digunakan dalam perjalanan mendaki gunung. Jaket waterproof berbeda dengan jas hujan.
Bahan yang digunakan pada jas hujan membuat air dari luar tidak bisa masuk begitupun dengan suhu dari dalam yang tidak bisa keluar, ini menimbulkan efek panas/gerah saat dipakai.
Untungnya jaket gunung waterproof memiliki lapisan membran khusus yang membuat air dari luar tidak dapat masuk tapi suhu tubuh bisa keluar, yang membuat jaket gunung relatif tidak panas saat dipakai. Karena itulah, jaket jenis ini menjadi favorit bagi para pendaki.
Kelemahan dari jaket gunung adalah lapisan membran yang digunakan bisa rusak, jika membran rusak, maka kemampuan waterproof jaket akan hilang.
Setelah membaca penjelasan di atas, mungkin akan timbul pertanyaan
Perlukah membawa jas hujan jika sudah memakai jaket waterproof?
Tentu perlu, jas hujan tetaplah penting, pada awalnya saya juga berpikiran demikian namun pengalaman mengajarkan sebaliknya.
Jika kamu memakai jaket waterproof saat hujan, memang air tidak tembus, tapi jangan lupa jaket yang kamu kenakan akan menjadi basah,dan itu sangat-sangat fatal mengingat hipotermia menjadi sebab kematian paling besar bagi para pendaki.

3. Sepatu Gunung

via: thenorthface.com
Medan pendakian bisa berupa pasir, lumpur, batu-batuan, akar dan genangan air. Karenanya, memilih sepatu atau sendal gunung juga tidak boleh sembarangan.
Sepatu atau sendal gunung yang baik haruslah memiliki pijakan solid dan mencengkram tanah. Pijakan solid membantu mengurangi resiko terpeleset ketika mendaki.
Sepatu gunung juga ada yang waterproof. Kurang lebih sama penjelasannya seperti jaket waterproof, oh iya membran waterproof bisa rusak jika kena detergen, jadi disarankan mencuci tanpa sabun.
Bahan waterproof maupun non waterproof baik sepatu maupun jaket memiliki keunggulannya masing-masing. Kalau boleh jujur, sebenarnya bahan waterproof bukan berarti tidak bisa ditembus air, hanya saja daya tahan terhadap terpaan air sangat lama sehingga seakan akan tahan air.
Namun jika anda mencoba menahan air dengan jaket atau sepatu waterproof, pasti lama kelamaan air tetap akan masuk.

Dampak Positif Mendaki Gunung Bagi Kesehatan Jiwa Dampak Positif Mendaki Gunung Bagi Kesehatan Jiwa Pemandangan yang indah, meli...